Kamis, 13 Maret 2014

Instalasi dan konfigurasi fille sharing dgn NFS




KONFIGURASI FILE SHARING DENGAN NFS

  • *Salah satu kegunaan jaringan komputer dibandingkan dengan komputer yang berdiri sendiri adalah adanya kemampuan untuk sharing file diantara komputer yang terlibat di dalam jaringan. Dengan adanya sharing file, kemampuan komputer untuk meng-host file-file akan meniingkat karena secara praktis setiap komputer di jaringan dapat dimanfaatkan bersama-sama.
    Sharing file adalah fitur jaringan yang lazim diaktifkan di jaringan komputer. Linux juga menyediakan fitur sharing file di komputer. Untuk sharing file di Linux ada beberapa teknologi, yang native untuk Linux adalah NFS yang merupakan singkatan dari Network File System.
    Jaringan komputer memudahkan Anda melakukan manajemen file. File-file yang penting bisa diletakkan pada satu tempat tertentu yang memiliki spesifikasi komputer lebih baik dan juga dkungan infrastuktur yang lebih oke, misalnya adanya UPS ( Unterruptible Power Suply ).
    PENGENALAN NFS
    NFS merupakan sebuah protokol sharing yang menggunakan paradigma client server. Jadi untuk menggunakan NFS, perlu adanya server yang akan memungkinkan folder di share dan client yang di gunakan untuk mengakses folder.
    Network File System (NFS) merupakan protokol sistem file jaringan yang awalnya dikembangkan oleh Sun Microsystem pada tahun 1984. Dengan menggunakan NFS, komputer di jaringan dapat mengakses hard disk di kom[puter lainnya seolah di hard disk komputer sendiri. NFS dikembangkan berbasis pada sistem Open Network Computing Remote Procedure Call(ONC RPC).
    Implementasi standar NFS biasanya seperti item-item berikut ini:
1. Server akan mengimplementasikan daemon NFS (dijalankan sebagai nfsd secara default).NFS ini akan berjalan dan memungkinkan data yang di-share tersedia dan bisa diakses oleh client.
2. Administrator server berhak menentukan bagian-bagianyang di-share. Semuanya akan diletakkan di file/etc/export command exportfs.
3. Administrator security di server memungkinkan hanya client yang valid yang dapat mengakses file NFS yang di-share.
4. Konfigurasi jaringan memastikan bahwa client bisa mengakses melalui sistem firewall.
5. Request dari client harus ada untuk mengekspor data, biasanya menggunakan command mount.
6. Jika semua berjalan lancar, user dari client bisa melihat dan berinteraksi dengan file di jaringan seolah-olah berinteraksi di komputer sendiri.




Instalasi dan Konfigurasi NFS

NFS memungkinkan mesin *nix lain untuk mount share folder / file untuk langsung di gunakan. Sangat mudah untuk di setup di Linux.
Pada Linux Ubuntu, instalasi NFS dapat dilakukan menggunaka :
 # apt-get install nfs-common nfs-kernel-server
Bila kita ingin mengijinkan user di komputer kita men-share folder melalui jaringan, kita perlu juga menginstalasi NFS untuk user menggunakan perintah
# apt-get install nfs-user-server
Setelah NFS terinstall, kita dapat menstart NFS server menggunakan perintah
# /etc/init.d/nfs-kernel-server restart
Untuk melakukan double cek apakah NFS benar-benar berjalan, kita dapat mencek portmapper menggunakan perintah
# rpcinfo -p | grep nfs
hasilnya kira-kira adalah sebagai berikut
# rpcinfo -p | grep nfs
    100003    2   udp   2049  nfs
    100003    3   udp   2049  nfs
    100003    4   udp   2049  nfs
    100003    2   tcp   2049  nfs
    100003    3   tcp   2049  nfs
    100003    4   tcp   2049  nfs

Selanjutnya kita perlu memberitahukan folder / directory mana yang akan di export menggunakan NFS server. Misalnya tambahkan data berikut ke file /etc/exports,
/var/backup 192.168.0.0/24(rw,sync)
/var/media 192.168.0.0/24(rw,sync)
/var/share 192.168.0.0/24(rw,sync)
Isi parameter di atas memberikan daftar folder / directory yang akan di share, termasuk mesin / network yang di ijinkan untuk mengakses, dan option bagaimana sharing tersebut bekerja. Option termasuk ijin read-write ke file / folder dan sync akan memaksakan agar proses dilakukan secara sinkron. Sync akan menjaga agar tidak ada korupsi data pada saat server reboot / mati pada saat file write, tentunya dengan sedikit pengorbanan performance di bandingkan jika kita menggunakan mekanisme async.
Selanjutnya kita perlu mengexprort file / folder share dari NFS servis mengunakan perintah,
# exportfs -av
exporting 192.168.0.0/24:/var/backup
exporting 192.168.0.0/24:/var/media
exporting 192.168.0.0/24:/var/share
Selanjutnya kita perlu me-mount file yang di share tersebut di masing-masing mesin client. Jika mesin server nama-nya fileserv, maka kita perlu menambahkan kalimat-kalimat berikut di file /etc/fstab
# Device  mountpoint fs-type options    dump  fsckorder
fileserv:/var/backup /var/backup nfs defaults   0     0
fileserv:/var/media /var/media nfs defaults   0     0
fileserv:/var/share /var/share nfs defaults   0     0
Selanjutnya kita perlu membuat folder tempat mount dari folder yang di share tersebut. Hal ini dapat dilakukan menggunakan perintah,
# mkdir /var/backup /var/media /var/share
# mount /var/backup /var/media /var/share
Sekarang semua mesin di jaringan akan mempunyai akses ke file server secara reliable menggunakan NFS. Sayangnya mesin ini harus Linux, NFS tidak bisa berjalan dengan baik di Windows.