Sabtu, 19 Juli 2014

Cara Mengganti Halaman Login Hotspot Mikrotik

Cara Mengganti Halaman Login Hotspot Mikrotik - Bagi anda yang sudah membuat Hotspot di Mikrotik nya pastinya tau kan gimana tampilan halaman login default Mikrotik nya. Tampilannya simple dan cenderung membosankan. Nah, sebenarnya Halaman Login Hotspot Mikrotik dapat kita edit, modifikasi, dan ganti sesuai keinginan kita loh. Jadi halaman login default Mikrotik yang simple itu bisa kita buat jadi keren abis. Gimana caranya? Gampang kok, konsepnya hampir sama kaya bikin web sederhana. Jadi anda paling tidak harus ngerti bahasa HTML sedikit-sedikit, dan sedikit sentuhan desain tentunya.
Oke, sebelum mulai Belajar Mikrotik kali ini persiapkan dulu senjatanya :
> HTML editor : Dreamweaver, Notepad++, dll
> Picture editor : CorelDraw, Photoshop, dll
Pastikan Hotspot Mikrotik anda sudah jalan, coba akses halaman login hotspot anda di Browser.
Buka Winbox, masuk ke menu Files. Semua file halaman login hotspot ada di folder hotspot.
Agar bisa mengedit file nya, copy dulu file di folder hotspot itu ke komputer. Caranya bisa dengan mengakses file itu via FTP. Buka Windows Explorer, masukkan alamat berikut : ftp://ipaddressmikrotik, misalnya : ftp://192.168.100.1
Login dengan username dan password seperti pada winbox.
Masuk ke folder hotspot. Copy semua file nya, ctrl + a --> copy.
Kalo sudah tinggal edit aja file .html nya pakai Dreamweaver atau Notepad++. Untuk halaman login ada di file login.html.
Save file yang udah di edit itu, terus upload ke Mikrotik nya. Caranya sama seperti di atas, tinggal dibalik aja copy dari komputer ke mikrotik. Coba lihat hasil editannya. Buka halaman login Mikrotik nya, jadinya kaya gini :D
Gimana? masih membosankan tampilannya? Oke, gimana kalo diedit jadi seperti ini?
Keren ga? Itu halaman login hotspot Mikrotik yang saya pasang di kosan :D. Kalo anda ingin juga bikin halaman login seperti itu, silakan download aja contoh halaman login hotspot Mikrotik disini :
Terus edit aja file .html yang ada, misalnya login.html pakai Dreamweaver aja biar gampang.
Untuk gambar banner dan logo nya silakan anda cari atau buat sendiri pakai CorelDraw atau aplikasi lainnya.

Cara menginstall FTP di Ubuntu

Proftpd (singkatan dari Pro FTP daemon ) adalah server FTP. Proftpd adalah gratis dan software open-source , yang kompatibel dengan Unix-seperti sistem dan Microsoft Windows (melalui Cygwin ). Seiring dengan vsftpd dan Pure-ftpd , proftpd adalah salah satu server FTP yang paling populer di lingkungan UNIX-seperti hari ini. Dibandingkan dengan mereka, yang berfokus misalnya pada kesederhanaan, kecepatan atau keamanan, tujuan utama desain proftpd adalah untuk menjadi sangat kaya fitur FTP server, memperlihatkan sejumlah besar pilihan konfigurasi untuk pengguna.





 Sumber: http://en.wikipedia.org/wiki/ProFTPDhttp://en.wikipedia.org/wiki/ProFTPD





masuk root

sudo su

Setelah itu install Proftpd...
 
apt-get install proftpd

Pilih Standalone


install proftpd


Kemudian edit file konfigurasi proftpd 
vi /etc/proftpd/proftpd.conf

Cari codec DefaultRoot
Hapus tanda "#"
Kemudian simpan

Setelah selesai restart service proftpd
 
/etc/init.d/proftpd restart

sekarang buka webbrowsernya kemudian ketikkan pada alamat URL:

ftp://alamat.IP.anda
Masukkan Username dan password USER anda...

Diatas adalah tampilan FTP server...



Untuk meng-upload lewat file zilla
Masukkan Username dan Password anda

Bagian kotak sebelah kiri adalah komputer kita, yang sebelah kanan milik FTP...
jadi jika ingin meng upload tinggal drag file dari sebelah kiri ke kanan...


Konfigurasi Anonymous Login tanpa password FTP

Masuk ke terminal, ketikkan perintah berikut...
 
sudo vi /etc/proftpd/proftpd.conf

<Anonymous ~ftp>
   User                                ftp
   Group                               nogroup
   # We want clients to be able to login with "anonymous" as well as "ftp"
   UserAlias                   anonymous ftp
   # Cosmetic changes, all files belongs to ftp user
   DirFakeUser on ftp
   DirFakeGroup on ftp

   RequireValidShell           off

   # Limit the maximum number of anonymous logins
   MaxClients                  10

   # We want 'welcome.msg' displayed at login, and '.message' displayed
   # in each newly chdired directory.
   DisplayLogin                        welcome.msg
   DisplayChdir                .message

   # Limit WRITE everywhere in the anonymous chroot
   <Directory *>
     <Limit WRITE>
       DenyAll
     </Limit>
   </Directory>

   # Uncomment this if you're brave.
   # <Directory incoming>
   #   # Umask 022 is a good standard umask to prevent new files and dirs
   #   # (second parm) from being group and world writable.
   #   Umask                           022  022
   #            <Limit READ WRITE>
   #            DenyAll
   #            </Limit>
   #            <Limit STOR>
   #            AllowAll
   #            </Limit>

   # </Directory>

 </Anonymous>

Hapus tanda "#" pada konfigurasi Anonymous... sampai </Anonymous

Seperti diatas

Sumber  : http://akhmadnursidiq.blogspot.com/2014/06/install-ftp-server-di-ubuntu-12041404.html

Jumat, 18 Juli 2014

Mail Server dan Web Mail Debian 7 wheezy

MAIL Server
Mail Server atau yang sering disebut juga E-Mail server, digunakan untuk mengirim surat melalui Internet. Dengan begitu, dapat mempermudah dalam penggunanya, karena lebih cepat dan efisien. Untuk membuat Mail Server, harus terdapat SMTP dan POP3 server, yang digunakan untuk mengirim dan menerima E-Mail. Proses pengiriman eMail bisa terjadi karena adanya SMTP Server (Simple Mail Transfer Protocol). Setelah dikirim, eMail tersebut akan ditampung sementara di POP3 Server (Post Office Protocol ver. 3). Dan ketika user yang mempunyai eMail account tersebut online, mail client akan secara otomatis melakukan sinkronisasi dari POP3 Server.

Installasi
Aplikasi yang paling sering digunakan untuk eMail server pada linux adalah postfix. Selain mudah dalam konfigurasinya, postfix pun juga bisa dikombinasikan dengan aplikasi mail yang lain, seperti dovecot, dan courier. Terlebih dahulu install aplikasi postfix (mail server), courier-imap (smtp ), dan courier-pop (pop3).
debian-server:~# apt-get install postfix courier-imap courier-pop
Kemudian akan muncul menu PopUp, dan sesuaikan dengan konfigurasi di bawah ini;
a. General Type of Mail Configuration   : Internet Site
b. System Mail Name                               : debian.edu

Konfigurasi
Mail Direktori
Mail direktori ini berfungsi untuk direktori INBOX, pada setiap user yang terdaftar. Pesan yang masuk nantinya akan disimpan sementara dalam direktori tersebut. Agar direktori ini otomatis dibuat pada direktori home setiap user, maka kita harus membuatnya pada direktori /etc/skel/ berikut.
debian-server:~# maildirmake /etc/skel/Maildir

Konfigurasi Postfix
Konfigurasi utama aplikasi Postfix terletak pada file main.cf. Tidak semua baris script yang ada di dalamnya akan kita konfigurasi. Hanya tambahkan satu baris script berikut pada file tersebut, agar direktori mailbox dikenali.
debian-server:~# vim /etc/postfix/main.cf
#home_mailbox = ..... 
home_mailbox = Maildir/                                         #tambahkan di baris paling bawah
 Atau untuk cara cepatnya, anda bisa menggunakan perintah echo seperti berikut.
debian-server:~# echo “home_mailbox = Maildir/” >> /etc/postfix/main.cf
Selanjutnya, tinggal tambahkan sedikit konfigurasi pada postfix melalui dpkg. Ikuti langkahnya seperti dibawah ini.
debian-server:~# dpkg-reconfigure postfix
General Type of Mail Configuration: Internet Site
System Mail Name : debian.edu
Root and postmaster mail recipient : (leave it blank, bro)
Other destination to accept... : (leave it as it was, just OK)
Force synchronous updates... : No
Local Networks : 0.0.0.0/0 (add this at the end)
Use Procmail for local delivery : No
Mailbox size limit (bytes) : 0
Local address extension character : +
Internet protocols to use : ipv4

Mail AccountTambahkan dua user eMail, untuk pengujian pada Mail Server nantinya. Pada bagian ini, kita harus terlebih dulu membuat direktori Maildir seperti diatas. Agar setiap user mendapat Maildir secara otomatis.

debian-server:~# adduser aku
debian-server:~# adduser dia
=================================================================
debian-server:~# /etc/init.d/courier-imap restart
debian-server:~# /etc/init.d/postfix restart 


Kalau perlu, tambahkan sub-domain untuk Mail Server pada bind9. Agar nanti menjadi mail.debian.edu.

Konfigurasi db.forward bind9

debian-server:~# echo “mail<----->IN<----->A<----->192.168.10.1” >> /var/cache/bind/db.debian 
debian-server:~# /etc/init.d/bind9 restart




WebMail
WebMail (Web Based Mail), adalah aplikasi eMail client yang berbasis web. Jika anda pernah melihat layanan eMail Yahoo, Gmail, ataupun Hotmail. Mereka menggunakan webmail sebagai eMail client untuk setiap penggunanya. Kelebihan dari Webmail ini sendiri adalah bisa kita gunakan dimana saja, kapan saja, dan bagaimana saja keadaanya, asalkan kita tetap terkoneksi ke Internet. Untuk membuat mail client yang berbasis web, tentunya kita membutuhkan CMS (Content Management System)
yang dikhususkan untuk webmail. Diantaranya yang terkenal adalah squirrelmail dan roundcubemail.
Squirrelmail
Squirrelmail adalah paket webmail yang sudah tersedia dalam distro Debian . Oleh karena itu banyak administrator jaringan yang menggunakanya, karena kemudahanya dalam konfigurasi. I think it just Plug and Play.
Installasi
Karena squirremail ini sudah ada pada DVD-1, maka kita tidak perlu repot-repot mendownloadnya dari Internet.
debian-server:~# apt-get install squirrelmail
Konfigurasi
Secara default, paket squirrelmail ini akan diletakan pada direktori /usr/share/squirrelmail/. Agar squirrelmail tersebut dapat kita akses melalui web browser, maka kita harus membuat virtual host untuk squirrelmail terlebih dahulu. Kita tidak perlu repot-repot membuat virtual host baru, karena squirrelmail sudah membuatnya.
Tambahkan script Include pada file apache2.conf, agar virtual host pada direktori squirrelmail ikut di proses.
debian-server:~# vim /etc/apache2/apache2.conf
Include “/etc/squirrelmail/apache.conf” #tambahkan di baris paling bawah
 Jika ingin melakukan sedikit konfigurasi pada virtual host, ikuti langkah di bawah ini.
debian-server:~# vim /etc/squirrelmail/apache.conf

Alias /squirrelmail /usr/share/squirrelmail
#silahkan jika mau diganti
<Directory /usr/share/squirrelmail>
Options Indexes FollowSymLinks
<IfModule mod_php4.c>
php_flag register_globals off
</IfModule>
<IfModule mod_php5.c>
php_flag register_globals off
</IfModule>
<IfModule mod_dir.c>
DirectoryIndex index.php
</IfModule>
<Files configtest.php>
order deny,allow
deny from all
allow from 127.0.0.1
</Files>
</Directory>
#users will prefer a simple URL like http://webmail.example.com
<VirtualHost *:80>
#ganti menjadi port 80
DocumentRoot /usr/share/squirrelmail
#lokasi default web squirrelmail
ServerName mail.debian.edu
#domain untuk E-Mail
</VirtualHost>
#. . .
Setelah selesai mengkonfigurasi virtual host tersebut, pastikan anda merestart service apache2, agar virtual host
tersebut bisa langsung diakses.

debian-server:~# /etc/init.d/apache2 restart

Sumber: Al-Mansyurin Team © 2011

Basic TCP/IP

Basic TCP/IP

























 
 
 
 

Manajemen Bandwidth Menggunakan Simple Queue

Manajemen Bandwidth Menggunakan Simple Queue

Pada sebuah jaringan yang mempunyai banyak client, diperlukan sebuah mekanisme pengaturan bandwidth dengan tujuan mencegah terjadinya monopoli penggunaan bandwidth sehingga semua client bisa mendapatkan jatah bandwidth masing-masing. QOS(Quality of services) atau lebih dikenal dengan Bandwidth Manajemen, merupakan metode yang digunakan untuk memenuhi kebutuhan tersebut.
Pada RouterOS Mikrotik penerapan QoS bisa dilakukan dengan fungsi Queue. 

network diagram
Limitasi Bandwidth Sederhana
Cara paling mudah untuk melakukan queue pada RouterOS adalah dengan menggunakan Simple Queue. Kita bisa melakukan pengaturan bandwidth secara sederhana berdasarkan IP Address client dengan menentukan kecepatan upload dan download maksimum yang bisa dicapai oleh client.
Contoh :
Kita akan melakukan limitasi maksimal upload : 128kbps dan maksimal download : 512kbps terhadap client dengan IP 192.168.10.2 yang terhubung ke Router. Parameter Target Address adalah IP Address dari client yang akan dilimit. Bisa berupa :

  • Single IP (192.168.10.2)
  • Network IP (192.168.10.0/24)
  • Beberapa IP (192.168.10.2,192.168.10.13) dengan menekan tombol panah bawah kecil di sebelah kanan kotak isian.
Penentuan kecepatan maksimum client dilakukan pada parameter target upload dan target download max-limit. Bisa dipilih dengan drop down menu atau ditulis manual. Satuan bps (bit per second).
Dengan pengaturan tersebut maka Client dengan IP 192.168.10.2 akan mendapatkan kecepatan maksimum Upload 128kbps dan Download 256kbps dalam keadaan apapun selama bandwidth memang tersedia. 
network diagram
Metode Pembagian Bandwidth Share
Selain digunakan untuk melakukan manajemen bandwidth fix seperti pada contoh sebelumnya, kita juga bisa memanfaatkan Simple Queue untuk melakukan pengaturan bandwidth share dengan menerapkan Limitasi Bertingkat. Konsep Limitasi Bertingkat  bisa anda baca pada artikel Mendalami HTB pada QOS RouterOS Mikrotik
Contoh :
Kita akan melakukan pengaturan bandwidth sebesar 512kbps untuk digunakan 3 client.
Konsep:
  1. Dalam keadaan semua client melakukan akses, maka masing-masing client akan mendapat bandwidth minimal 128kbps.
  2. Jika hanya ada 1 Client yang melakukan akses, maka client tersebut bisa mendapatkan bandwidth hingga 512kbps.
  3. Jika terdapat beberapa Client (tidak semua client) melakukan akses, maka bandwidth yang tersedia akan dibagi rata ke sejumlah client yg aktif.
Topologi Jaringan
Router kita tidak tahu berapa total bandwidth real yang kita miliki, maka kita harus definisikan pada langkah pertama. Pendefinisian ini bisa dilakukan dengan melakukan setting Queue Parent. Besar bandwidth yang kita miliki bisa diisikan pada parameter Target Upload Max-Limit dan Target Download Max-Limit.
Langkah selanjutnya kita akan menentukan limitasi per client dengan melakukan setting child-queue.
Pada child-queue kita tentukan target-address dengan mengisikan IP address masing-masing client. Terapkan Limit-at (CIR) : 128kbps dan Max-Limit (MIR) : 512kbps. Arahkan ke Parent Total Bandwidth yang kita buat sebelumnya.

Ulangi untuk memberikan limitasi pada client yang lain, sesuaikan Target-Address.

Selanjutnya lakukan pengetesan dengan melakukan download di sisi client.
Pada gambar berikut menunjukkan perbedaan kondisi penggunaan bandwidth client setelah dilakukan limitasi bertingkat

Kondisi 1
Kondisi 1 menunjukkan ketika hanya 1 client saja yg menggunakan bandwidth, maka Client tersebut bisa mendapat hingga Max-Limit. 

Perhitungan : Pertama Router akan memenuhi Limit-at Client yaitu 128kbps. Bandwitdh yang tersedia masih sisa 512kbps-128kbps=384kbps. Karena client yang lain tidak aktif maka 384kbps yang tersisa akan diberikan lagi ke Client1 sehingga mendapat 128kbps+384kbps =512kbps atau sama dengan max-limit. 

Kondisi 2
Kondisi 2 menggambarkan ketika hanya 2 client yang menggunakan bandwidth.
Perhitungan : Pertama router akan memberikan limit-at semua client terlebih dahulu. Akumulasi Limit-at untuk 2 client = 128kbps x 2 =256kbps . Bandwidth total masih tersisa 256kbps. Sisa diberikan kemana.? Akan dibagi rata ke kedua Client.
Sehingga tiap client mendapat Limit-at + (sisa bandwidth / 2) = 128kbps+128kbps =256kbps

Kondisi 3
Kondisi 3 menunjukkan apabila semua client menggunakan bandwidth.
Perhitungan: Pertama Router akan memenuhi Limit-at tiap client lebih dulu, sehingga bandwidth yang digunakan 128kbps x 3 = 384kbps. Bandwidth total masih tersisa 128kbps. Sisa bandwidth akan dibagikan ke ketiga client secara merata sehingga tiap client mendapat 128kbps + (128kbps/3) = 170kbps.
Pada Limitasi bertingkat ini juga bisa diterapkan Priority untuk client. Nilai priority queue adalah 1-8 dimana terendah 8 dan tertinggi 1.
Contoh :
Client 1 adalah VVIP user, maka bisa diberikan Priority 1 (tertinggi).


Jika kita menerapkan priority perhitungan pembagian bandwidth hampir sama dengan sebelumnya. Hanya saja setelah limit-at semua client terpenuhi, Router akan melihat priority client. Router akan mencoba memenuhi Max-Limit client priority tertinggi dengan bandwidth yang masih tersedia.


Perhitungan: Client 1 mempunyai priority tertinggi maka router akan mencoba memberikan bandwidth sampai batas Max-Limit yaitu 512kbps. Sedangkan bandwidth yang tersisa hanya 128kbps, maka Client1 mendapat bandwidth sebesar Limit-at + Sisa Bandwidth = 128kbps+128kbps = 256kbps

Konsep pembagian bandwidth ini mirip ketika anda berlangganan internet dengan sistem Bandwidth share.
Limitasi bertingkat juga bisa diterapkan ketika dibutuhkan sebuah pengelompokkan pembagian bandwidth.


 
Tampak pada gambar, limitasi Client1 dan Client3 tidak menganggu limitasi Client2 karena sudah berbeda parent. Perhatikan max-limit pada Limitasi Manager dan Limitasi Staff.
network diagram
Bypass Traffic Lokal
Ketika kita melakukan implementasi Simple Queue, dengan hanya berdasarkan target-address, maka Router hanya akan melihat dari mana traffic itu berasal. Sehingga kemanapun tujuan traffic nya (dst-address) tetap akan terkena limitasi. Tidak hanya ke arah internet, akan tetapi ke arah jaringan Lokal lain yang berbeda segment juga akan terkena limitasi.
Contoh :
  • IP LAN 1 : 192.168.10.0/24
  • IP LAN 2 : 192.168.11.0/24
Jika hanya dibuat Simple Queue dengan target-address : 192.168.10.0/24, traffic ke arah 192.168.11.0/24 juga akan terlimit. Agar traffic ke arah jaringan lokal lain tidak terlimit, kita bisa membuat Simple Queue baru dengan mengisikan dst-address serta tentukan Max-Limit sebesar maksimal jalur koneksi, misalnya 100Mbps. Kemudian letakkan rule tersebut pada urutan teratas (no. 0). 
Rule Simple Queue dibaca dari urutan teratas (no. 0) sehingga dengan pengaturan tersebut traffic dari LAN1 ke LAN2 dan sebaliknya maksimum transfer rate sebesar 100Mbps atau setara dengan kecepatan kabel ethernet.
sumber : http://mikrotik.co.id