Alamat IP versi 4
Alamat IP versi 4 (sering disebut dengan Alamat IPv4) adalah sebuah
jenis pengalamatan jaringan yang digunakan di dalam protokol jaringan
TCP/IP yang menggunakan protokol IP versi 4. Panjang totalnya adalah
32-bit, dan secara teoritis dapat mengalamati hingga 4 miliar host
komputer atau lebih tepatnya 4.294.967.296 host di seluruh dunia, jumlah
host tersebut didapatkan dari 256 (didapatkan dari 8 bit) dipangkat
4(karena terdapat 4 oktet) sehingga nilai maksimal dari alamt IP versi 4
tersebut adalah 255.255.255.255 dimana nilai dihitung dari nol sehingga
nilai nilai host yang dapat ditampung adalah
256x256x256x256=4.294.967.296 host, bila host yang ada di seluruh dunia
melebihi kuota tersebut maka dibuatlah IP versi 6 atau IPv6. Contoh
alamat IP versi 4 adalah 192.168.0.3.
Representasi alamat :
Alamat
IP versi 4 umumnya diekspresikan dalam notasi desimal bertitik
(dotted-decimal notation), yang dibagi ke dalam empat buah oktet
berukuran 8-bit. Dalam beberapa buku referensi, format bentuknya adalah
w.x.y.z. Karena setiap oktet berukuran 8-bit, maka nilainya berkisar
antara 0 hingga 255 (meskipun begitu, terdapat beberapa pengecualian
nilai).
Alamat IP yang dimiliki oleh sebuah host dapat dibagi dengan menggunakan subnet mask jaringan ke dalam dua buah bagian, yakni:
Network Identifier/NetID atau Network Address (alamat jaringan) yang
digunakan khusus untuk mengidentifikasikan alamat jaringan di mana host
berada.
Dalam banyak kasus, sebuah alamat network identifier
adalah sama dengan segmen jaringan fisik dengan batasan yang dibuat dan
didefinisikan oleh router IP. Meskipun demikian, ada beberapa kasus di
mana beberapa jaringan logis terdapat di dalam sebuah segmen jaringan
fisik yang sama dengan menggunakan sebuah praktek yang disebut sebagai
multinetting. Semua sistem di dalam sebuah jaringan fisik yang sama
harus memiliki alamat network identifier yang sama. Network identifier
juga harus bersifat unik dalam sebuah Internetwork. Jika semua node di
dalam jaringan logis yang sama tidak dikonfigurasikan dengan menggunakan
network identifier yang sama, maka terjadilah masalah yang disebut
dengan routing error.
Alamat network identifier tidak boleh bernilai 0 atau 255.
Host Identifier/HostID atau Host address (alamat host) yang digunakan
khusus untuk mengidentifikasikan alamat host (dapat berupa workstation,
server atau sistem lainnya yang berbasis teknologi TCP/IP) di dalam
jaringan. Nilai host identifier tidak boleh bernilai 0 atau 255 dan
harus bersifat unik di dalam network identifier/segmen jaringan di mana
ia berada.
Jenis-jenis alamat
Alamat IPv4 terbagi menjadi beberapa jenis, yakni sebagai berikut:
Alamat Unicast, merupakan alamat IPv4 yang ditentukan untuk sebuah
antarmuka jaringan yang dihubungkan ke sebuah Internetwork IP. Alamat
unicast digunakan dalam komunikasi point-to-point atau one-to-one.
Alamat Broadcast, merupakan alamat IPv4 yang didesain agar diproses
oleh setiap node IP dalam segmen jaringan yang sama. Alamat broadcast
digunakan dalam komunikasi one-to-everyone.
Alamat Multicast,
merupakan alamat IPv4 yang didesain agar diproses oleh satu atau
beberapa node dalam segmen jaringan yang sama atau berbeda. Alamat
multicast digunakan dalam komunikasi one-to-many.
Kelas-kelas alamat
Dalam
RFC 791, alamat IP versi 4 dibagi ke dalam beberapa kelas, dilihat dari
oktet pertamanya, seperti terlihat pada tabel. Sebenarnya yang menjadi
pembeda kelas IP versi 4 adalah pola biner yang terdapat dalam oktet
pertama (utamanya adalah bit-bit awal/high-order bit), tapi untuk lebih
mudah mengingatnya, akan lebih cepat diingat dengan menggunakan
representasi desimal.
Kelas Alamat IP Oktet pertama
(desimal) Oktet pertama
(biner) Digunakan oleh
Kelas A 1–126 0xxx xxxx Alamat unicast untuk jaringan skala besar
Kelas B 128–191 10xx xxxx Alamat unicast untuk jaringan skala menengah hingga skala besar
Kelas C 192–223 110x xxxx Alamat unicast untuk jaringan skala kecil
Kelas D 224–239 1110 xxxx Alamat multicast (bukan alamat unicast)
Kelas
E 240–255 1111 xxxx Direservasikan;umumnya digunakan
sebagai alamat percobaan (eksperimen); (bukan alamat unicast)
Kelas A
Alamat-alamat
kelas A diberikan untuk jaringan skala besar. Nomor urut bit tertinggi
di dalam alamat IP kelas A selalu diset dengan nilai 0 (nol). Tujuh bit
berikutnya—untuk melengkapi oktet pertama—akan membuat sebuah network
identifier. 24 bit sisanya (atau tiga oktet terakhir) merepresentasikan
host identifier. Ini mengizinkan kelas A memiliki hingga 126 jaringan,
dan 16,777,214 host tiap jaringannya. Alamat dengan oktet awal 127 tidak
diizinkan, karena digunakan untuk mekanisme Interprocess Communication
(IPC) di dalam mesin yang bersangkutan.
Kelas B
Alamat-alamat
kelas B dikhususkan untuk jaringan skala menengah hingga skala besar.
Dua bit pertama di dalam oktet pertama alamat IP kelas B selalu diset ke
bilangan biner 10. 14 bit berikutnya (untuk melengkapi dua oktet
pertama), akan membuat sebuah network identifier. 16 bit sisanya (dua
oktet terakhir) merepresentasikan host identifier. Kelas B dapat
memiliki 16,384 network, dan 65,534 host untuk setiap network-nya.
Kelas C
Alamat
IP kelas C digunakan untuk jaringan berskala kecil. Tiga bit pertama di
dalam oktet pertama alamat kelas C selalu diset ke nilai biner 110. 21
bit selanjutnya (untuk melengkapi tiga oktet pertama) akan membentuk
sebuah network identifier. 8 bit sisanya (sebagai oktet terakhir) akan
merepresentasikan host identifier. Ini memungkinkan pembuatan total
2,097,152 buah network, dan 254 host untuk setiap network-nya.
Kelas D
Alamat
IP kelas D disediakan hanya untuk alamat-alamat IP multicast, namun
berbeda dengan tiga kelas di atas. Empat bit pertama di dalam IP kelas D
selalu diset ke bilangan biner 1110. 28 bit sisanya digunakan sebagai
alamat yang dapat digunakan untuk mengenali host. Untuk lebih jelas
mengenal alamat ini, lihat pada bagian Alamat Multicast IPv4.
Kelas E
Alamat
IP kelas E disediakan sebagai alamat yang bersifat "eksperimental" atau
percobaan dan dicadangkan untuk digunakan pada masa depan. Empat bit
pertama selalu diset kepada bilangan biner 1111. 28 bit sisanya
digunakan sebagai alamat yang dapat digunakan untuk mengenali host.
Kelas
Alamat Nilai oktet pertama Bagian untuk Network Identifier
Bagian untuk Host Identifier Jumlah jaringan maksimum Jumlah
host dalam satu jaringan maksimum
Kelas A 1–126 W X.Y.Z 126 16,777,214
Kelas B 128–191 W.X Y.Z 16,384 65,534
Kelas C 192–223 W.X.Y Z 2,097,152 254
Kelas D 224-239 Multicast IP Address Multicast IP Address Multicast IP Address Multicast IP Address
Kelas
E 240-255 Dicadangkan; eksperimen Dicadangkan; eksperimen
Dicadangkan; eksperimen Dicadangkan; eksperimen
Catatan:
Penggunaan kelas alamat IP sekarang tidak relevan lagi, mengingat
sekarang alamat IP sudah tidak menggunakan kelas alamat lagi. Pengemban
otoritas Internet telah melihat dengan jelas bahwa alamat yang dibagi ke
dalam kelas-kelas seperti di atas sudah tidak mencukupi kebutuhan yang
ada saat ini, di saat penggunaan Internet yang semakin meluas. Alamat
IPv6 yang baru sekarang tidak menggunakan kelas-kelas seperti alamat
IPv4. Alamat yang dibuat tanpa memedulikan kelas disebut juga dengan
classless address.
Alamat Unicast
Setiap antarmuka jaringan
yang menggunakan protokol TCP/IP harus diidentifikasikan dengan
menggunakan sebuah alamat logis yang unik, yang disebut dengan alamat
unicast (unicast address). Alamat unicast disebut sebagai alamat logis
karena alamat ini merupakan alamat yang diterapkan pada lapisan jaringan
dalam DARPA Reference Model dan tidak memiliki relasi yang langsung
dengan alamat yang digunakan pada lapisan antarmuka jaringan dalam DARPA
Reference Model. Sebagai contoh, alamat unicast dapat ditetapkan ke
sebuah host dengan antarmuka jaringan dengan teknologi Ethernet, yang
memiliki alamat MAC sepanjang 48-bit.
Alamat unicast inilah yang
harus digunakan oleh semua host TCP/IP agar dapat saling terhubung.
Komponen alamat ini terbagi menjadi dua jenis, yakni alamat host (host
identifier) dan alamat jaringan (network identifier).
Alamat
unicast menggunakan kelas A, B, dan C dari kelas-kelas alamat IP yang
telah disebutkan sebelumnya, sehingga ruang alamatnya adalah dari
1.x.y.z hingga 223.x.y.z. Sebuah alamat unicast dibedakan dengan alamat
lainnya dengan menggunakan skema subnet mask.
Jenis-jenis alamat unicast
Jika
ada sebuah intranet tidak yang terkoneksi ke Internet, semua alamat IP
dalam ruangan kelas alamat unicast dapat digunakan. Jika koneksi
dilakukan secara langsung (dengan menggunakan teknik routing) atau
secara tidak langsung (dengan menggunakan proxy server), maka ada dua
jenis alamat yang dapat digunakan di dalam Internet, yaitu public
address (alamat publik) dan private address (alamat pribadi).
Alamat publik
alamat
publik adalah alamat-alamat yang telah ditetapkan oleh InterNIC dan
berisi beberapa buah network identifier yang telah dijamin unik
(artinya, tidak ada dua host yang menggunakan alamat yang sama) jika
intranet tersebut telah terhubung ke Internet.
Ketika beberapa
alamat publik telah ditetapkan, maka beberapa rute dapat diprogram ke
dalam sebuah router sehingga lalu lintas data yang menuju alamat publik
tersebut dapat mencapai lokasinya. Di Internet, lalu lintas ke sebuah
alamat publik tujuan dapat dicapai, selama masih terkoneksi dengan
Internet.
Alamat ilegal
Intranet-intranet pribadi yang tidak
memiliki kemauan untuk mengoneksikan intranetnya ke Internet dapat
memilih alamat apapun yang mereka mau, meskipun menggunakan alamat
publik yang telah ditetapkan oleh InterNIC. Jika sebuah organisasi
selanjutnya memutuskan untuk menghubungkan intranetnya ke Internet,
skema alamat yang digunakannya mungkin dapat mengandung alamat-alamat
yang mungkin telah ditetapkan oleh InterNIC atau organisasi lainnya.
Alamat-alamat tersebut dapat menjadi konflik antara satu dan lainnya,
sehingga disebut juga dengan illegal address, yang tidak dapat dihubungi
oleh host lainnya.
Alamat Privat
Setiap node IP membutuhkan
sebuah alamat IP yang secara global unik terhadap Internetwork IP. Pada
kasus Internet, setiap node di dalam sebuah jaringan yang terhubung ke
Internet akan membutuhkan sebuah alamat yang unik secara global terhadap
Internet. Karena perkembangan Internet yang sangat amat pesat,
organisasi-organisasi yang menghubungkan intranet miliknya ke Internet
membutuhkan sebuah alamat publik untuk setiap node di dalam intranet
miliknya tersebut. Tentu saja, hal ini akan membutuhkan sebuah alamat
publik yang unik secara global.
Ketika menganalisis kebutuhan
pengalamatan yang dibutuhkan oleh sebuah organisasi, para desainer
Internet memiliki pemikiran yaitu bagi kebanyakan organisasi, kebanyakan
host di dalam intranet organisasi tersebut tidak harus terhubung secara
langsung ke Internet. Host-host yang membutuhkan sekumpulan layanan
Internet, seperti halnya akses terhadap web atau e-mail, biasanya
mengakses layanan Internet tersebut melalui gateway yang berjalan di
atas lapisan aplikasi seperti proxy server atau e-mail server. Hasilnya,
kebanyakan organisasi hanya membutuhkan alamat publik dalam jumlah
sedikit saja yang nantinya digunakan oleh node-node tersebut (hanya
untuk proxy, router, firewall, atau translator alamat jaringan) yang
terhubung secara langsung ke Internet.
Untuk host-host di dalam
sebuah organisasi yang tidak membutuhkan akses langsung ke Internet,
alamat-alamat IP yang bukan duplikat dari alamat publik yang telah
ditetapkan mutlak dibutuhkan. Untuk mengatasi masalah pengalamatan ini,
para desainer Internet mereservasikan sebagian ruangan alamat IP dan
menyebut bagian tersebut sebagai ruangan alamat pribadi. Sebuah alamat
IP yang berada di dalam ruangan alamat pribadi tidak akan digunakan
sebagai sebuah alamat publik. Alamat IP yang berada di dalam ruangan
alamat pribadi dikenal juga dengan alamat pribadi atau Private Address.
Karena di antara ruangan alamat publik dan ruangan alamat pribadi tidak
saling melakukan overlapping, maka alamat pribadi tidak akan
menduplikasi alamat publik, dan tidak pula sebaliknya. Sebuah jaringan
yang menggunakan alamat IP privat disebut juga dengan jaringan privat
atau private network.
Ruangan alamat pribadi yang ditentukan di dalam RFC 1918 didefinisikan di dalam tiga blok alamat berikut:
10.0.0.0/8
172.16.0.0/12
192.168.0.0/16
Sementara itu ada juga sebuah ruang alamat yang digunakan untuk alamat IP privat dalam beberapa sistem operasi:
169.254.0.0/16
10.0.0.0/8
Jaringan
pribadi (private network) 10.0.0.0/8 merupakan sebuah network
identifier kelas A yang mengizinkan alamat IP yang valid dari 10.0.0.1
hingga 10.255.255.254. Jaringan pribadi 10.0.0.0/8 memiliki 24 bit host
yang dapat digunakan untuk skema subnetting di dalam sebuah organisasi
privat.
172.16.0.0/12
Jaringan pribadi 172.16.0.0/12 dapat
diinterpretasikan sebagai sebuah block dari 16 network identifier kelas B
atau sebagai sebuah ruangan alamat yang memiliki 20 bit yang dapat
ditetapkan sebagai host identifier, yang dapat digunakan dengan
menggunakan skema subnetting di dalam sebuah organisasi privat. Alamat
jaringan privat 172.16.0.0/12 mengizinkan alamat-alamat IP yang valid
dari 172.16.0.1 hingga 172.31.255.254.
192.168.0.0/16
Jaringan
pribadi 192.168.0.0/16 dapat diinterpretasikan sebagai sebuah block
dari 256 network identifier kelas C atau sebagai sebuah ruangan alamat
yang memiliki 16 bit yang dapat ditetapkan sebagai host identifier yang
dapat digunakan dengan menggunakan skema subnetting apapun di dalam
sebuah organisasi privat. Alamat jaringan privat 192.168.0.0/16 dapat
mendukung alamat-alamat IP yang valid dari 192.168.0.1 hingga
192.168.255.254.
169.254.0.0/16
Alamat jaringan ini dapat
digunakan sebagai alamat privat karena memang IANA mengalokasikan untuk
tidak menggunakannya. Alamat IP yang mungkin dalam ruang alamat ini
adalah 169.254.0.1 hingga 169.254.255.254, dengan alamat subnet mask
255.255.0.0. Alamat ini digunakan sebagai alamat IP privat otomatis
(dalam Windows, disebut dengan Automatic Private Internet Protocol
Addressing (APIPA)).
Hasil dari penggunaan alamat-alamat privat
ini oleh banyak organisasi adalah menghindari kehabisan dari alamat
publik, mengingat pertumbuhan Internet yang sangat pesat.
Ruang alamat Dari alamat Sampai alamat Keterangan
010.000.000.000/8
010.000.000.001 010.255.255.254 Ruang alamat privat yang
sangat besar (mereservaskan kelas A untuk digunakan)
172.016.000.000/12
172.016.000.001 172.031.255.254 Ruang alamat privat yang
besar (digunakan untuk jaringan menengah hingga besar)
192.168.000.000/16
192.168.000.001 192.168.255.254 Ruang alamat privat yang
cukup besar (digunakan untuk jaringan kecil hingga besar)
169.254.000.000/16
169.254.000.001 169.254.255.254 Digunakan oleh fitur
Automatic Private Internet Protocol Addressing (APIPA) dalam beberapa
sistem operasi.
Karena alamat-alamat IP di dalam ruangan alamat
pribadi tidak akan ditetapkan oleh Internet Network Information Center
(InterNIC) (atau badan lainnya yang memiliki otoritas) sebagai alamat
publik, maka tidak akan pernah ada rute yang menuju ke alamat-alamat
pribadi tersebut di dalam router Internet. Kompensasinya, alamat pribadi
tidak dapat dijangkau dari Internet. Oleh karena itu, semua lalu lintas
dari sebuah host yang menggunakan sebuah alamat pribadi harus mengirim
request tersebut ke sebuah gateway (seperti halnya proxy server), yang
memiliki sebuah alamat publik yang valid, atau memiliki alamat pribadi
yang telah ditranslasikan ke dalam sebuah alamat IP publik yang valid
dengan menggunakan Network Address Translator (NAT) sebelum dikirimkan
ke Internet.
Alamat Multicast
Alamat IP Multicast (Multicast
IP Address) adalah alamat yang digunakan untuk menyampaikan satu paket
kepada banyak penerima. Dalam sebuah intranet yang memiliki alamat
multicast IPv4, sebuah paket yang ditujukan ke sebuah alamat multicast
akan diteruskan oleh router ke subjaringan di mana terdapat host-host
yang sedang berada dalam kondisi "listening" terhadap lalu lintas
jaringan yang dikirimkan ke alamat multicast tersebut. Dengan cara ini,
alamat multicast pun menjadi cara yang efisien untuk mengirimkan paket
data dari satu sumber ke beberapa tujuan untuk beberapa jenis
komunikasi. Alamat multicast didefinisikan dalam RFC 1112.
Alamat-alamat
multicast IPv4 didefinisikan dalam ruang alamat kelas D, yakni
224.0.0.0/4, yang berkisar dari 224.0.0.0 hingga 224.255.255.255.
Prefiks alamat 224.0.0.0/24 (dari alamat 224.0.0.0 hingga 224.0.0.255)
tidak dapat digunakan karena dicadangkan untuk digunakan oleh lalu
lintas multicast dalam subnet lokal.
Daftar alamat multicast yang ditetapkan oleh IANA dapat dilihat pada situs IANA.
Alamat Broadcast
Alamat
broadcast untuk IP versi 4 digunakan untuk menyampaikan paket-paket
data "satu-untuk-semua". Jika sebuah host pengirim yang hendak
mengirimkan paket data dengan tujuan alamat broadcast, maka semua node
yang terdapat di dalam segmen jaringan tersebut akan menerima paket
tersebut dan memprosesnya. Berbeda dengan alamat IP unicast atau alamat
IP multicast, alamat IP broadcast hanya dapat digunakan sebagai alamat
tujuan saja, sehingga tidak dapat digunakan sebagai alamat sumber.
Ada
empat buah jenis alamat IP broadcast, yakni network broadcast, subnet
broadcast, all-subnets-directed broadcast, dan Limited Broadcast. Untuk
setiap jenis alamat broadcast tersebut, paket IP broadcast akan
dialamatkan kepada lapisan antarmuka jaringan dengan menggunakan alamat
broadcast yang dimiliki oleh teknologi antarmuka jaringan yang
digunakan. Sebagai contoh, untuk jaringan Ethernet dan Token Ring, semua
paket broadcast IP akan dikirimkan ke alamat broadcast Ethernet dan
Token Ring, yakni 0xFF-FF-FF-FF-FF-FF.
Network Broadcast
Alamat
network broadcast IPv4 adalah alamat yang dibentuk dengan cara mengeset
semua bit host menjadi 1 dalam sebuah alamat yang menggunakan kelas
(classful). Contohnya adalah, dalam NetID 131.107.0.0/16, alamat
broadcast-nya adalah 131.107.255.255. Alamat network broadcast digunakan
untuk mengirimkan sebuah paket untuk semua host yang terdapat di dalam
sebuah jaringan yang berbasis kelas. Router tidak dapat meneruskan
paket-paket yang ditujukan dengan alamat network broadcast.
Subnet broadcast
Alamat
subnet broadcast adalah alamat yang dibentuk dengan cara mengeset semua
bit host menjadi 1 dalam sebuah alamat yang tidak menggunakan kelas
(classless). Sebagai contoh, dalam NetID 131.107.26.0/24, alamat
broadcast-nya adalah 131.107.26.255. Alamat subnet broadcast digunakan
untuk mengirimkan paket ke semua host dalam sebuah jaringan yang telah
dibagi dengan cara subnetting, atau supernetting. Router tidak dapat
meneruskan paket-paket yang ditujukan dengan alamat subnet broadcast.
Alamat
subnet broadcast tidak terdapat di dalam sebuah jaringan yang
menggunakan kelas alamat IP, sementara itu, alamat network broadcast
tidak terdapat di dalam sebuah jaringan yang tidak menggunakan kelas
alamat IP.
All-subnets-directed broadcast
Alamat IP ini adalah
alamat broadcast yang dibentuk dengan mengeset semua bit-bit network
identifier yang asli yang berbasis kelas menjadi 1 untuk sebuah jaringan
dengan alamat tak berkelas (classless). Sebuah paket jaringan yang
dialamatkan ke alamat ini akan disampaikan ke semua host dalam semua
subnet yang dibentuk dari network identifer yang berbasis kelas yang
asli. Contoh untuk alamat ini adalah untuk sebuah network identifier
131.107.26.0/24, alamat all-subnets-directed broadcast untuknya adalah
131.107.255.255. Dengan kata lain, alamat ini adalah alamat jaringan
broadcast dari network identifier alamat berbasis kelas yang asli. Dalam
contoh di atas, alamat 131.107.26.0/24 yang merupakan alamat kelas B,
yang secara default memiliki network identifer 16, maka alamatnya adalah
131.107.255.255.
Semua host dari sebuah jaringan dengan alamat
tidak berkelas akan menengarkan dan memproses paket-paket yang
dialamatkan ke alamat ini. RFC 922 mengharuskan router IP untuk
meneruskan paket yang di-broadcast ke alamat ini ke semua subnet dalam
jaringan berkelas yang asli. Meskipun demikian, hal ini belum banyak
diimplementasikan.
Dengan banyaknya alamat network identifier
yang tidak berkelas, maka alamat ini pun tidak relevan lagi dengan
perkembangan jaringan. Menurut RFC 1812, penggunaan alamat jenis ini
telah ditinggalkan.
Limited broadcast
Alamat ini adalah alamat
yang dibentuk dengan mengeset semua 32 bit alamat IP versi 4 menjadi 1
(11111111111111111111111111111111 atau 255.255.255.255). Alamat ini
digunakan ketika sebuah node IP harus melakukan penyampaian data secara
one-to-everyone di dalam sebuah jaringan lokal tetapi ia belum
mengetahui network identifier-nya. Contoh penggunaanya adalah ketika
proses konfigurasi alamat secara otomatis dengan menggunakan Boot
Protocol (BOOTP) atau Dynamic Host Configuration Protocol (DHCP).
Sebagai contoh, dengan DHCP, sebuah klien DHCP harus menggunakan alamat
ini untuk semua lalu lintas yang dikirimkan hingga server DHCP
memberikan sewaan alamat IP kepadanya.
Semua host, yang berbasis
kelas atau tanpa kelas akan mendengarkan dan memproses paket jaringan
yang dialamatkan ke alamat ini. Meskipun kelihatannya dengan menggunakan
alamat ini, paket jaringan akan dikirimkan ke semua node di dalam semua
jaringan, ternyata hal ini hanya terjadi di dalam jaringan lokal saja,
dan tidak akan pernah diteruskan oleh router IP, mengingat paket data
dibatasi saja hanya dalam segmen jaringan lokal saja. Karenanya, alamat
ini disebut sebagai limited broadcast.